AKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim bahwa Ujian Nasional (UN) 2013 kali ini berjalan jujur. Hal ini terbukti dengan tidak adanya aduan terkait bocoran kunci jawaban ke posko UN yang dibuka sejak 13 April 2013. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad, mengatakan, pelaksanaan hari pertama ini tidak ada aduan terkait bocornya kunci jawaban. Hal ini membuktikan bahwa tingkat kejujuran meningkat pada pelaksanaan UN 2013 ini.
"Yang paling menarik adalah sampai hari pertama ini tidak ada laporan sama sekali tentang kecurangan. Ini bisa karena variasi soal yang beragam," kata Ibnu saat jumpa pers di Kemdikbud, Jakarta, Senin (15/4/2013).
"Ini pertanda bagus. Tidak ada laporan kebocoran dan kunci jawaban yang bocor. Variasi soal ini membuat tingkat kejujuran meningkat," imbuhnya.
Selama tiga hari Posko UN dibuka, laporan yang masuk sudah sebanyak 276 yang terdiri dari 224 permintaan informasi, 44 pemberian aspirasi dan delapan pengaduan terhadap proses pra dan pelaksanaan UN khususnya msalah keterlambatan soal yang terjadi di 11 provinsi Indonesia Tengah. "Hal yang menonjol disampaikan persoalan UN di Indonesia Tengah. Jadi banyak yang minta klarifikasi," tandasnya.
Seperti diketahui, UN 2013 ini menggunakan 30 variasi paket soal untuk tiap provinsi. Sementara untuk satu kelas di satu sekolah menggunakan masing-masing 20 variasi paket soal. Dengan demikian, tidak hanya soal di dalam satu kelas saja yang berbeda tapi soal antar kelas pun diperkirakan berbeda.
Editor :
Hindra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar